CERPEN: “Tragedi Pulau Jawa Selatan 2014”

FACEBOOK-CerpenTragediPulauJawaSelatan2014

PADA 2004, sebelum pemilu, saya menulis surat pembaca di salah satu harian yang terbit di Banjarmasin. Isinya, pada awal dan akhir pemerintahan dari presiden terpilih, maka akan terjadilah bencana alam yang maha dahsyat atau mega disaster yang menimbulkan kurban sangat banyak.

Prediksi awal pemerintahan telah terbukti, yaitu terjadinya tsunami di Aceh yang menimbulkan kurban sangat banyak. Kenapa harus terjadi di Aceh? Karena Aceh telah puluhan tahun bergolak dan perang sesama bangsa sendiri. Maka datanglah bencana itu sebagai awal dari perdamaian.

Sebelum pemilu 2009,di Facebook sudah saya tulis akan terjadinya gempa di Barat Daya Tasikmalaya,namun para anggota Facebook menertawakan saya.Prediksi saya itu saya buat berdasarkan gabungan antara geologi dan metafisika.Bukan klenik.Bukan tahayul.

Prediksi “akhir” pemerintahanpun juga terbukti pada 2014. Saat itu semua warga yang tinggal di Pulau Jawa sedang tidur terlelap dibuai mimpi-mimpi yang sangat indah dan menyenangkan.

Tiba-tiba terdengar teriakan dari berbagai tetangga.

“Gempa! Gempa ! Gempa!” Orang-orangpun berhamburan keluar rumah. Namun sayang, mereka yang terlelap tidur tak sempat menyelamatkan diri. Mereka tewas tertimpa reruntuhan bangunan, baik berupa genteng, batu bata, kayu atau bahan-bahan bangunan lainnya.

Gempa dahsyat itu terjadi secara merata sepanjang Pulau Jawa bagian Selatan mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Gempa dahsyat yang diiringi maha-tsunami terjadi akibat bergesernya lempeng bumi yang ada di Selatan Pulau Jawa. Pergeseran itu merupakan kelanjutan dari bergesernya lempeng bumi yang ada di sebelah Barat sepanjang Sumatera.

“Tolong! Tolong! Tolong” Teriakan minta tolong terdengar di mana-mana. Air laut masuk ke daratan Pulau Jawa hingga sepuluh kilometer. Semua rumah dan gedung hancur. Pulau Jawa bergoyang hebat. Orang-orang berjalan sempoyongan. Listrik padam. Semua alat komunikasi telepon, ponsel dan lain-lain tidak bisa digunakan.

Orang-orang yang punya mobil dan motor berusaha menyelamatkan diri. Namun banyak yang kalah cepat dengan datangnya maha ombak yang sangat besar. Mereka tersapu dan terseret ombak laut.

“Ya, Tuhan! Ampuni dosa saya! Ya Tuhan, selamatkan kami!” Teriakan seperti itu terdengar di mana-mana. Jerit tangis terdengar di mana-mana. Di jalan-jalan tergeletak beberapa mayat dan bangkai anjing, kucing, sapi, kambing dan binatang lain. Ribuan mobil dan motor berserakan hancur di mana-mana.

Ramalan Jayabaya yang mengatakan Pulau Jawa terbelah dua ternyata menjadi kenyataan. Sepanjang perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat terbentuk sungai baru cukup lebar sekitar 50 meter dengan kedalaman ratusan meter. Jawa Tengah dan Jawa Barat terpisah. Ini sama dengan peristiwa terpisahnya Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera ketika Gunung Krakatau meletus hebat. Kekuatan gempa di Selatan Pulau Jawa ini cukup besar, yaitu sekitar 9,1 skala Richter.

“Bapak! Ibu!” Anak-anak berteriak mencari bapak dan ibunya yang entah di mana. Suara hiruk pikuk menggema sepanjang Pulau Jawa Bagian Selatan. Banyak anak-anak kehilangan orang tuanya. Banyak orang tua kehilangan anak-anaknya. Banyak orang tidak punya rumah lagi karena rumahnya hancur rata dengan tanah.

Saat itu benar-benar seperti kiamat. Tak sempat lagi bertobat. Tak sempat lagi berdoa. Ombak ganas merusak apa saja. Tanah-tanah retak merekah di mana-mana. Ribuan pohon ambruk. Saat itu tampaknya peradaban manusia sudah punah.

Ketika gempa dan tsunami telah reda. Jutaan tubuh manusia dan binatang berserakan di jalan-jalan dan di mana saja. Bahkan ada yang tersangkut di pohon ataupun tiang listrik. Gempa dahsyat membuat jutaan rumah menjadi rata dengan tanah. Ratusan ribu mobil dan motor menjadi onggokan besi tua, terbalik, terjungkal, terserak di mana-mana.

Apa yang pernah saya tulis di surat pembaca banyak yang menjadi kenyataan. Antara lain prediksi tsunami di Aceh, gempa 2006 di Yogya, lumpur Lapindo, hilangnya pesawat Adam Air, gempa Barat Daya Tasikmalaya dan bencana alam lainnya (Catatan:Dimuat di Harian Jawa Pos, Banjarmasin Pos,dll)

Bencana dahsyat  2014 telah menjadi kenyataan. Ini adalah kiamat khusus bagi warga Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau Jawa bagian Selatan. Semua seruan saya agar mereka pindah ke Pulau Jawa bagian Utara pada September 2013 tidak digubris. Semua prediksi saya diabaikan dan diremehkan. Bencana dahsyat 2014, telah terbukti dan memakan korban jutaan manusia, jutaan hewan, jutaan mobil, jutaan motor, jutaan pohon dan jutaan rumah.

CATATAN:

Cerpen ini hanyalah hasil sebuah imajinasi. Sekadar mengingatkan agar warga Pulau Jawa bagian Selatan supaya waspada. Siapkan dan selamatkan surat-surat penting dan benda berharga Anda. Sebab, bencana alam akan terjadi kapan saja. Tinggal menunggu waktu.

Hanya Tuhan Yang Maha Tahu.

Hariyanto Imadha

Facebooker/Blogger

3 Tanggapan

  1. hanya allah satu_satunya tempat berlindung.bencana apapun kita harus terima.karna semua isi didunia ini milik allah,ingat kita hanya numpang hidup di dunia ini.

  2. kita hidup didunia cuma sementara.mengapa takut dgn bencana yg akan datang.karna semua bencana.musibah.itu semua dari tuhan yang maha esa.

  3. memang semua dari Tuhan, sebagai umatNya kita harus selalu eling lan waspodo. setuju dengan penulis, sedang dan akan terjadi

Semua komentar otomatis akan dihapus